/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Cute White Flying Butterfly expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Juni 05, 2015

Sesal dalam Penyesalan



Ada penyesalan yang tak harus disesali, sebab sesal selalu seperti semestinya. Hingga membuat sesal tidak pada tempatnya adalah nisbi. Tidak mungkin menjadikan penyesalan jauh dari etimologi sesal. Lihatlah sesal sekalipun tak enyah dari emosi dasar manusia. Menyatakan penyesalan adalah salah satu sesal yang membuat tanya ‘bagaimana tidak menyesal’. Seperti waktu, sesal semakin kuat dan menjadi-jadi berkembang. Mengalahkan kemampuan teknologi nano yang konon sangat ambisius. Menaklukan ketidakmampuan manusia. Hingga kini nano masih menjadi salah satu alasan keterbatasan. Bandingkan dengan sesal yang tanpa sarat membuat ketidakmampuan manusia nyata dalam sewaktu. Membuat keterbatasan yang niscaya terbungkus rapih menjadi lubang luka yang menganga. Tidak berdarah namun mematikan. Sesal yang menyesalkan. Menyebalkan dan menambah spesies baru pada tataran fobia. Peringatan yang logis untuk evolusi manusia. Agar menjadi pasti. Supaya terlepas dari luka yang tidak nyata. Gaib. Sejatinya musuh yang paling beresiko membunuhmu adalah musuh yang tak nyata. Sesal adalah gaib, musuh, fobia, dan penyakit yang beresiko memusnahkan keberadaan para humanist.
Cute White Flying Butterfly