/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Cute White Flying Butterfly expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Maret 16, 2015

Manusia-manusia Beku



Manusia-manusia Beku
Alvi Innayah
(12/335262/SA/16725)

Jika tiba-tiba segalanya tentang konsep menyembul keluar satu demi satu tanpa tertahan, dari manusia yang seteguk penuh dengan tekanan, maka jaminan akan rasa muak telah merdeka. Hening. Sunyi. Sepi. Hanya ada kerumun-kerumun dengungan yang tak jelas. Mewakili rasa kepenatan yang senantiasa mencibir. Nyiyir. Tumpukan-tumpukan berwarna-warni itu sepertinya sudah menjadi wadah mati konsep-konsep gila yang hanya diam tak melawan. Merah, hijau, kuning atau bahkan absurd karena melawan waktu. Predikat “Absurd” itu sekiranya membuatnya lebih berharga. Walau harus paling lusuh. Biasanya yang lusuhlah yang paling banyak dicari. Dengan asumsi ada banyak harta karun pada segala hal dari waktu sebelum sekarang. Ada banyak keberhargaan pada tempat dengan banyak asumsi. Di sini. Di tempat beku dimana para manusianya sudah sedingin es. Beku. Membisu. Kamu akan hanya tersenyum getir jika menyadari bahwa sedari tadi tidak menemukan kebahagiaan pada pencarian. Tidak ada rasa yang membuat bahagia. Tidak ada logika untuk menimbang rasa. Hanya kematian.
Membayangkan jika saja kamu membuat ricuh, gaduh dan penuh hal konyol yang tidak penting, menunggu setiap ekspresi yang akan muncul pada wajah-wajah depresi yang tidak terprediksi. Ilusi. Senyatanya kamu hanya diam dan memenuhi telingamu dengan kegaduhan do re mi dari saluran favoritmu. Duduk di sudut tak terduga oleh manusia lain dan senantiasa bergelut dengan imaji logis ketidakwarasanmu. Setidaknya mereka berpikir untuk memilih tempat yang sewajarnya. Mereka tahu benar apa yang terlakukan. Mereka memiliki alasan yang berterima untuk merajai tempat ini. Untuk membuatnya menjadi sebuah poros keberlakuan hidup. Tidak sepertimu. Seperti alien tak bernyawa yang semenanya memilih tempat dan tanpa alasan. Sekenanya saja mengklaim tempat ini wilayahmu. Meja dengan luas delapan kali empat jengkal tanganmu. Meja ini milikmu. Selama kamu menganggapnya dan tak berkenan beranjak.
Beberapa senyap kemudian, ada sepasang mata absurd lainnya, lebih parah darimu dia memilih tempat sakral. Pojokan. Bayangkan keterkejutanmu berubah menjadi tawa aneh yang relatif. Yang lebih aneh lagi kamu bangga dengan tempat strategi itu. Luput dari para pendatang, aman dan sangat nyaman, begitupun wilayahmu, mereka yang tak peka takkan menemukanmu dengan mudah atau kamu yang keterlaluan memilih tempat sesukanya. Berpikir sajalah dulu. Sebenarnya apa keuntungan mengkritisi segala bentuk aktivitas yang wajar. Manusiawi. Seharusnya. Untuk memperoleh suatu bentuk kebenaran maka kamu hanya beralasan dengan menguji kemampuan analisa dan kepekaan yang terbatas. Sebelum kamu tidak dapat menganalisa dan kehilangan kepekaanmu. Mati. Alasan yang akurat. Tidak pernah untuk menjadi menang dari logikamu sendiri. Selalu menemukan alasan dalam tindak tandukmu yang cenderung memilih dan mirip orang tidur. Merasakan, mimpi dan mati. Hidup tapi sekarat. Jaminan seratus persen mereka yang dingin tak sadar dengan kegaduhan angin. Tapi kamu yang hidup sekarat akan memasuki fase baru nun lucu semacam pencapaian realita. Hidup. Bertaruh seluruh kemunafikan manusia, kegaduhan itu nyaman.
Meskipun upaya dengan segala macam senyuman untuk menggoda menjadi kaku, menertawai manusia-manusia beku dengan dan tanpa kesadaran mereka membuatmu lebih berada pada titik kenyamanan ekstra. Mungkin hingga mereka lelah kamu tertawakan atau kamu lelah menertawakan. Sebab tidak adanya kesaling-mengertian antara kamu dan mereka. Sadarlah. Pergi. Sebelum kamu hancur dengan tusukan-tusukan tajam nan beku. Kamu yakin jika itu terjadi kamu akan segera berubah seperti mereka. Menjadi mumi-mumi bodoh budak sistem. Atau kamu yang terlalu tidak tahu diri karena kebodohanmu. Kumohon segeralah enyah dari tempat pertapa sunyi ini. Perpustakaan ini.
Cute White Flying Butterfly