/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/nature/nat-10/nat949.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Cute White Flying Butterfly expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Desember 06, 2014

( merindu )

Semauku dan semenaku

Jadi, kamu yang mengaku aku
berhak untuk semaunya dan semenanya

Bagaimana dengan sebuah tanda seru?
jika sudah lelah dengan tanya
maka berserulah

mampus sudah jika sudah terlambat

Hanya bisa berkedip-kedip dalam gelap
meraba permukaan tak rata: sejatinya
berhenti dan tak henti
menangis

sebenarnya merindu bukan?
berlarilah hingga lututmu menggelap
hinggap pada nuansa malam mencekam
tanpa kematian yang menyudahinya

Ah, ya sudah

20, Thursday 2014

November 21, 2014

Again

Hal ini seperti menuliskan takdirmu dengan seksama
Tidak cacat dan tidak kurang satu apapun
Seperti sebuah pertempuran takdir antara aku dan tuhan
Dia selalu ingin membuatku kalah, tapi aku telah mati
Sedari dia menciptakanku, aku sudah tak tahu diri
Hidup bergulat dengan serpihan dan kepingan asumsi
Bahwa aku ini hanyalah manusia

Semakin bodoh dan bodoh lagi, duduk terheran lagi
Bergeleng-geleng karena keterlaluan

Aroma ini, aroma manusia normal, karbohidrat
Penuh energi namun tidak tergunakan dan hanya
Menjadi momok bagi kenormalan
Kejenuhan yang kutulis sendiri, senyum masam
LAGI...
Nafas keluhku, maaf
Walau sudah keberapa, aku takkan memaksa untuk bagian lain
LAGI...

September 10, 2014

Ending tak berakhir

Nanti jika sudah di akhir cerita
Akhir dari kesengajaan
Ending ketidaksudianmu menatapku

Mata dan kelelahan ini akan terlihat pada seserpih tanda berupa partikel kecil-kecil
Bagaimana dengan 600 hari penyiksaan tak tersadar darimu yang begitu tulus itu
Nafas ini sudah mencoba berbaik dengan waktu
Berbenah pada hati yang redup
Tetapi bibir ini kembali mencibir

Di sebuah tempat yang sederhana akan kuberi kau kenangan kebodohanku
Tolol yang tumbuh perlahan dengan kesadaran

Tulisan ketidakmampuanmu, bukti kau pernah berkeliling di otakku, dan permen

Kuhimbau pada mata sepertimu untuk menunggu dan hadir pada cerita yang kubuat

Mei 23, 2014

spekulasi dini



Memulai dengan seteguk kecupan bahwa jantung pada otak ini akan berhenti berdetak, berat dan menyakitkan
Rongga-rongga ini sadar pada konsekuen yang sedang dijalaninya
Kepedulian yang seiring dengan kesendirian membunuh satu per satu pembuluh yang masih berjuang untuk menyebar
Demi sepucuk nafas yang kusebut tertatih, terjulurlah ujung jari untuk meraih walau gagal
Menunduk dan menggeleng, masih mencari dan berdiam seperti batu
Kuat namun rapuh
Lalu apalagi yang akan menjadi alasan dimana kamu akan benar
Ini mutlak kesalahan, tak benar tapi masih berlaku padamu
Terlebih untuk yang menertawakan seonggok daging yang sudah setengah jalan ini
Berputar-putar bak roller coaster yang tak pernah tahu bagaimana untuk berhenti
Tertawalah angin dan hujan, ingin menyentuh? aku lebih memilih untuk terkurung dalam beton tanpa ventilasi
Sesak, penat dan tanpa jeda

Mei 20, 2014

Semakin menjadi dengan kebodohan



Berulang-ulang dengan ketukan senada dan membosankan, ini kebodohan yang semakin merajai hingga akar-akarnya
Proses yang perlahan dengan segaja berterimaan dan saling berkedip, membuatku tak bisa memisahkan itu cinta atau kebodohan yang bercinta
Pasrah melihat kebodohan itu menari-nari, seakan banyak mata filsuf yang menyeringai dengan sinis
Aku bercumbu dengan kebodohan yang kuciptakan sendiri dengan cinta atau kepenatan hidup
Aku dan kebodohan saat ini sedang minum kopi dan bersantai
Aku sadar aku terlihat lebih terbelakang dan idiot, tapi aku menikmatinya

April 13, 2014

mana kamu?

aku masih GH yang berhembus perlahan, tidak bisa merasakanmu sejenak. Dan aku buta arah.
dimana plang-plang yang kau pasang untuk memberi tahuku mana barat? mana tulisan besar-besar yang tulus sebagai bukti aku bisa membacanya.
aku hanya berputar-putar dan pingsan. aku bangkit dengan sisa kelelahanku. masih hanya menemukan padang gila. tidak juga kehilangan harapan meski kenyataannya kau meninggalkanku dengan indah. atau terlalu buruk.
iya, itu yang sedang ingin kutanyakan padamu apa sebenarnya aku. amnesiakah kamu yang membawaku ke jalan ini
aku mau untuk bangkit, tapi tidak untuk sakit
belum kuat, belum rekat,
konsep dunia yang kau ciptakan belum bisa kupahami
mana kanan? mana cahaya? aku sulit meraba, mati rasa
bunuh aku jika kau ingin, bunuh aku jika kupinta
jangan tunda segala hal hanya untuk menertawakan kisah yang ingin kau tulis dengan darah, karena aku lemah tanpa arah.

Februari 24, 2014

Akulah Pengecut yang Penakut



Bagaimana dengan perasaan yang tidak pernah menghampiri, kecuali saat ini, terlalu takut untuk melangkah. Pengecut ya sudah. Lebih berani menyandang gelar kerendahan daripada harus melihat bahwa dunia itu berwarna. Sepenakut itukah aku?
Setidak-nyaman nyamannya setidak-nyaman, begitulah rumitnya, seperti kata yang terlalu tidak enak didengar namun terbaca atau begitulah ketidaknyamanan. Oh wahai Pesulap fana, muncullah dari kedok buku penuh kebisingan argumen itu untuk dapat berdiskusi denganku. Segera menyudahi apa itu kebosanan mutlak dan berdalih munafik secepat mungkin. Sudah tidak mampu menyangga dagu dan menepuk pelan bahu tak berdaging ini, terlalu berat daripada memecahkan kasus apapun dengan level tak terhingga. Disinilah aku dengan bola mata terindah yang selalu seenaknya sendiri, dia tak pernah sesekali mengikutiku, aku tahu itu milikmu.

Februari 13, 2014

Benda Sang Pesulap



ada waktu saat pesulap benar-benar memperingatkan alatnya sedemikian rupa, salah satu bentuk dari kasih sayang yang tiada batas.
hanya butuh waktu saja untuk benda-benda tak tahu diri itu untuk meenyadari bahwa pemiliknya sedang mencoba bernegosiasi
tapi itulah benda jika tak melakukan sedikit kemunafikan
jadi mahon beri ampun dan berikan jalan
bunga, topi, kartu dan kelinci ini hanya bisa mengikutimu
dia hanya hambamu
sesuai trik atau ilusimu
maka hilangkanlah jika sudah tak berguna lagi dalam permainan sederhanamu

pada batasnya



Ini sudah pada batasnya sebagai nafas yang berjalan tanpa arah.
Ini sudah pada batasnya sebagai nafas yang berpadu dengan angin.
Ini sudah pada batasnya sebagai nafas yang munafik.
Ini sudah pada batasnya sebagai nafas yang berias bak raja dunia.
Ini sudah pada batasnya.

Serpihan ini akan berjuang pada jalannya 
Cute White Flying Butterfly