Yang akan disetiap malamnya mengingatmu tanpa
kurang, bulan malam ini berkabut, sama seperti sebuah tempat untuk
menyaksikanmu. Masih sempurna. Kodrat sejati yang sulit untuk diubah. Mengikutinya
dengan lemah. Menyapamu dengan senyum ikhlas meski bagian kanan atas ini sudah
menjerit dan berteriak untuk berhenti karena perih. Nafas dalam bereduplikasi
dengan sempurna, seperti proses-proses kebahasaan maya seperti angin sejuk
malam ini. Sempurna dan tertatih namun tetap berusaha.
Oktober 22, 2013
Oktober 15, 2013
Angin Gilaku
Ada suatu
kesempatan pada setiap kehidupan ketika zat konyol yang kusebut kelelahan
menghampiri dengan tawa gelinya.Saat dimana siklus helaan bereaksi negatif
dengan sapaan dan lingkungan. Itulah keadaan yang terprogram kuat namun pasti
hingga mengundang ketertarikanmu. Dengan segala bentuk sapaan hipnotis dari
angin sepertimu yang memaksakan kehangatan sederhana disetiap hembusmu, yang
sebenar-benarnya adalah hangatmu telah merasuk jauh dihelaku.Membuat
temperaturku naik 10°untuk memastikan bahwa aku terbebas dari hipnotismu. Lalu aku
akan terlari-lari kecil yang kuanggap aku telah jauh darimu,tetapi sebenarnya
aku hanya berdiri ditempatku untuk menerima tawa innocent darimu.Itulah angin
jenis kegilaan yang mencoba membuat gila pada aku yang gila.Angin gila yang
selalu memberiku kelegaan tak terhingga karena kehangatannya. Angin gila yang
selalu tersenyum karena kebodohannya. Angin gila yang bekerja keras membuat
suatu keterpikatan untuk aku yang sudah jauh terpikat padanya. Begitulah angin
gila yang selalu berada pada siklus helaku. Kutegaskan aku menggilaimu. Terima kasih
angin musim hangatku.
Langganan:
Postingan (Atom)