Ini sudah akhir
semester kau tahu S. Ini sudah beberapa minggu tak bertemu denganmu. Bahkan aku
sampai melupakannya. Jika aku pernah saja menyukaimu. Tapi ini lucu S. Aku
terlalu berani untuk menyimpulkan bahwa ini adalah rasa suka. Ini membuatku tersenyum
setiap waktu. Apa yang membuatku bahagia dengan segala tentangmu. Apa yang
membuatku ingin merasakn segala-galanya yang kau rasa. Dan yang lebih lucu
lagi. Apa yang membuatku merasa kau menyakitiku. Sungguh indah kukata.
Bagaimana aku bisa bertahan selama ini. Bahkan waktu tak memberiku sela untuk
melupakanmu. Bagaimana ini? Tapi aku tak serisau itu. S,masi banyak yang harus
aku pikirkan, kemalasanku, keluargaku, tuhanku, dan banyak lagi. Tapi sesuai
prakiraku, seharusnya aku sudah tak harus menulis tentangmu lagi. Hingga
berulang kali kau tahu aku meminta kepada tuhanku “netralkan kembali ini”. Tapi
Diapun tak mengijinkannya, yah setidaknya untuk selama ini. Mengenalmu saja
sebenarnya tanpa kuminta dan kusengaja. Ini berlalu karena ketulusanmu kepada
seorang sepertiku. Dan itu sungguh wajar untukmu, tak pernah terbelok
kemanapun. Begitupun aku. Aku juga masih berada pada garis lurusku tentangmu.
tapi itu waktu itu, waktu sebelum aku tiba-tiba terbangun dan ingin melihatmu
walau dalm potret jejaring sosial yang sampai saat ini aku tak pernah memintamu
untuk berhubung lebih jauh. Kau tahu kenapa S? Karena sebenarnya kali ini aku
takut untuk merasakan apa yang aku rasakan. Aku mencoba mengartikan ini adalah
rasa wajar seperti yang terjadi pada orang-orang yang telah menyita
perhatianku. Tapi kurasa ini ada yang salah, ada yang terjadi padaku. Dan itu
bukan salahmu. Kutegaskan sekali lagi ini bukan salahmu. Sesekali aku ingin
lebih dekat denganmu. Ah tapi kurasa tuhan membatasi kedekatanku denganmu. Semakin
kucoba untuk melupakan maka semakin pula aku merasa gila. Ah sudahlah. Banyak
sekali pertanyaan yang hnggap diotakku, dan kuyakin kau takkan bisa
menjawabnya. Tapi aku ini bukanlah anak remaja yang selalu mengharap
kebahagiaan. S merasakan perasaan tentangmu itu adalah kebahagiaan
bukan...untuk meminta sedikit hal saja kepadamu aku tak mampu. Bagaimana aku
meminta hatimu. Kukatakan aku tak meminta apapun darimu. Sekali lagi ini bukan
salahmu. Dan tentu saja jika kau tak salah kenapa kau harus merasa gila.
Sudahlah cukup kau baca dengan pesona magis music yang kau miliki aku bahagia.
Sungguh percayalah. Hatimu itu masih terlalu indah untuk dirasakan. Aku hanya
akan mengetahui bahwa disana ada hati seperti hatimu.
N_
25/01/2013
di sudut tangga kos
untukmu yang tak pernah tersampaikan
10 jun'92