Masih selalu tenggelam dalam otak atik mata dan ekspresi membingungkan
Ini di suasana yang membuat sebagian orang frustasi dengan ketidakmampuan. Jauh, bahkan terlalu jauh menyimpang untuk menjadi sama. Tapi juga realitas.
Beralih pada waktu, yang mendebarkan hati lebih dari biasanya. Lalu mengoak-oak serasa ingin berbagi dan berkata "Rindu, aku bahagia"
Bertemu dengan fakta bahwa masalah utama adalah waktu yang semenanya, keterbatasan kebencian, luka, dan kasih adalah urusan yang terbatas sekaligus unlimited
Bayangkan jika semua hal itu sekenanya, pasti membosankan
Seperti angin yang mati dan tak pernah menjadi angin karena diam, terlebih memandang pertahanan dalam pertanyaan yang pasti yang sebenarnya memilih jawaban labil, akan lebih menyulitkan kebingungan untuk segera beranjak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar