Bagaimana
sebuah kesederhanaan menjadi titik tenang pada kepenatan untuk menjalani
kehidupan? Jawaban yang selalu membuat kelegaan muncul tanpa syarat dan
mengagumkan.
Tak terlepas
untuk satu napas yang kini sedang meraih penataan sederhana untuk tujuan yang
sederhana pula. Satu napas yang tertatih memilih agar tak melukai, satu napas
yang berulang terjatuh untuk menentukan dan menemukan, satu napas sederhana
yang mengharap kesederhanaan. Napas lembut nun jauh dan senantiasa terengah
selayaknya napas-napas lain. Tetapi tak mudah menyerah dan masih berusaha. Masih
dalam kesederhanaan yang sempurna. Memindai waktu yang sedang ia rangkai untuk
setoreh kata yang sederhana. Kebahagiaan. Kembali lagi kebahagiaan yang
sederhana. Setapak demi setapak atmosfer kegilaan yang mengiringi kesederhanaan
itu akan membuat napas itu semakin panjang, semakin matang, semakin lantang.
Menjalankan
saraf-saraf lemah untuk sesuatu yang diperuntukkan untuk dijalankan. Sedikit memaksa,
namun saraf itu berada dalam keikhlasan yang luar biasa. Membuat setiap bagian
merasa puas dengan kadar pekerjaannya. Kembali untuk kesederhanaan-Nya yang tak
terhingga.
Namun napas
ini akan terengah lebih dari biasanya suatu saat. Ketika itulah membutuhkan
hembusan lembut yang kusebut kasih sayang, kasih sayang sederhana dari yang
lebih sederhana untuk menyatu dalam kesederhanaan yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar